Skip to content

Ubah Panik Jadi Aksi: Tips Menghadapi Keadaan Darurat!

  • by
 (simulasi OKD kebakaran di PT INPRO Energi)

Suatu keadaan di luar keadaan normal yang mempunyai tingkat kecenderungan akan dapat mengancam keselamatan jiwa manusia, dan harta benda disebut dengan keadaan darurat (emergency situation). Keadaan darurat dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Setiap situasi darurat memerlukan penanganan yang cepat dan tepat untuk mengurangi ancaman terhadap keselamatan serta risiko kerusakan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai situasi ini sangat penting untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat.

Tentunya dengan mengikuti prosedur yang tepat, dapat meminimalkan dampak negatif dari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan dan menjaga keselamatan diri maupun orang-orang di sekitar. Sehingga melalui pemahaman ini, setiap individu dapat lebih siap dan tanggap.

Meskipun keadaan darurat seringkali terkait dengan bencana alam seperti kebakaran, gempa bumi, dan banjir, ada juga keadaan darurat yang disebabkan oleh faktor non-alam, seperti kebocoran gas, ledakan dan paparan bahan kimia berbahaya. Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi berbagai jenis keadaan darurat tersebut.

Kebakaran

Korsleting listrik, kelalaian, bahkan bencana alam dapat mengakibatkan kebakaran. Langkah pertama adalah menjaga ketenangan dan menghindari kepanikan. Segera keluar dari bangunan melalui jalur evakuasi yang telah ditentukan dan hindari penggunaan lift. Jika terdapat alarm kebakaran di sekitar, aktifkan untuk memperingatkan orang lain. Setelah berada di tempat yang aman, segera hubungi pemadam kebakaran dan berikan informasi yang jelas mengenai lokasi kebakaran. Hindari kembali ke dalam bangunan sebelum dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Gempa Bumi

Salah satu bencana alam yang sulit diprediksi adalah gempa bumi. Saat gempa terjadi, cari tempat berlindung di bawah meja atau benda kuat lainnya untuk melindungi diri dari benda yang jatuh. Hindari berada di dekat jendela atau kaca besar yang dapat pecah. Posisi terbaik adalah menunduk, berlindung, dan bertahan sampai guncangan berhenti. Setelah gempa berhenti, evakuasi dengan hati-hati, perhatikan reruntuhan, dan hindari penggunaan lift. Siapkan tas darurat yang berisi makanan, air, obat-obatan, senter, dan barang penting lainnya yang mudah dijangkau.

Banjir

Bencana banjir dapat terjadi secara tiba-tiba hingga menyebabkan kerusakan yang besar. Begitu banjir terjadi, segera pindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan. Matikan aliran listrik dan gas untuk mencegah kebakaran dan ledakan. Patuhi instruksi dari otoritas setempat dan segera berpindah ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Hindari berjalan atau mengemudi melalui air banjir karena arus bisa sangat kuat dan berbahaya. Sediakan tas darurat yang berisi makanan, air, obat-obatan, senter, dan barang penting lainnya yang mudah dijangkau.

Kebocoran Gas

Kebocoran gas adalah situasi darurat yang berpotensi meledak. Untuk menghadapi situasi ini, segera matikan sumber api dan jangan menyalakan alat listrik apapun karena dapat memicu ledakan. Buka jendela dan pintu untuk mengurangi konsentrasi gas di dalam ruangan. Segera keluar dari bangunan dan hubungi layanan darurat untuk melaporkan kebocoran gas. Tetap berada di tempat aman dan jangan kembali ke dalam bangunan sampai pihak berwenang menyatakan aman.

Ledakan

Pelepasan energi yang sangat cepat, sering disertai dengan peningkatan tekanan dan suhu yang signifikan dapat menghasilkan sebuah ledakan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai sumber, termasuk bahan kimia, gas, dan campuran bahan mudah terbakar. Untuk menangani keadaan darurat ledakan, maka diperlukan langkah-langkah seperti penilaian risiko pelatihan, sosialisasi dan edukasi tentang risiko ledakan, penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang benar, serta penentuan jalur evakuasi dan titik kumpul yang aman.

Penanganan dapat dimulai dengan penempatan bahan mudah terbakar, beracun dan gas medis aman dari api maupun panas, memberikan peringatan larangan merokok dan inspeksi fasilitas/area berisiko seperti pemantauan bahaya kebakaran yang berdekatan dengan bangunan yang dihuni.

Paparan Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun (B3)

Bahan kimia berbahaya dan beracun (B3) tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. B3  tersebut digunakan baik dalam kehidupan rumah tangga sampai untuk menunjang proses operasi dalam industri. Salah satu sumber kecelakaan dalam menangani bahan kimia berbahaya adalah faktor penyimpanan. Secara umum, penyimpanan B3 harus memenuhi persyaratan diantaranya ruangan dingin dan berventilasi, jauh dari sumber panas, terpisah dari bahan kimia lain yang reaktif serta terdapat alat pelindung diri seperti masker, pakaian pelindung, sarung tangan dan lain-lain.

Penanganan bahan kimia berbahaya dan beracun sangat penting untuk melindungi kesehatan individu. Mengutip dari laman Indonesia Safety Center, paparan jangka panjang terhadap material kimia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk iritasi kulit, gangguan pernapasan, dan bahkan kanker. Untuk dapat memahami cara penanganan yang aman, maka selain harus mengetahui sifat-sifat berbagai jenis bahan kimia berbahaya, juga perlu memahami reaksi kimia akibat interaksi dari bahan-bahan yang disimpan.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi gas & minyak, tentunya PT INPRO Energi penerapan prosedur keadaan darurat sangat ditekankan. Setelah memahami dan mengikuti tips menghadapi keadaan darurat. Setiap individu dapat lebih siap, tenang dan terorganisir untuk memastikan keselamatan bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *